Perjuangan Mencari Rekomendasi
Sebetulnya untuk mencari rekomendasi tidak harus melalui orang bergelar, tetapi sistem merubah semua itu sehingga pandangan orang terhadap rekomendasi terbagi setidaknya ke dalam dua kategori. Yang pertama ialah rekomendasi dari orang yang mengenal dan rekomendasi dari orang yang bergelar.
Sebelumnya saya termasuk kategori orang yang berpandangan bahwa rekomendasi itu cukup dari orang yang mengenal kita, ternyata banyak yang berpendapat gelar lah yang lebih meyakinkan (walaupun tidak kenal).
Tiga orang yang saya hubungi memang mengenal saya, buktinya walaupun sudah lulus 4 tahun yang lalu beliau semua masih ingat dengan saya, PeDe. Seharusnya untuk mendapat rekomendasi ini mudah tetapi beliau bertiga lebih prefer untuk mengarahkan saya kepada orang yang bergelar, padahal saya percaya bahwa beliau semua bisa menjadi recommender saya, apa dosa saya? Hehe..
Perjalanan pencarian harus terus berlanjut, walaupun masih belum diketahui siapa yang akan mendukung ikhtiar ini.
Nah, sampai pada ketikan ini saya teringat. Ternyata kesalahan saya adalah dalam hal menjaga silaturahmi. Seharusnya sebagai seorang yang menjaga silaturahmi kita bisa tanyakan kabar orang yang sudah lama tidak ditemui, sehingga tidak kembali menjadi canggung lagi walaupun lama tak bertemu. Ya, itulah akibat tidak memanfaatkan teknologi sosial media saat ini.
Astaghfirullah saya lupa, padahal dalam hadits disampaikan bahwa "Barang siapa yang ingin diluaskan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, hendaklah ia mempererat tali silaturahmi".
Semoga tulisan ini menjadi bahan renungan bersama dan mendatangkan manfaat bagi siapa saja. Aamiin
Satu lagi mohon do'anya semoga saya lulus beasiswa S2 aamiin..
Tulisan ini diketik siang hari di kampus tercinta Universitas Siliwangi, sambil nunggu dosen serasa jadi mahasiswa S1 lagi. Hehe
Comments
Post a Comment
Komentar teman-teman saya tunggu!