Antara Pengajar dan Guru
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh..
Halo sobat IniBudi, sudah beberapa bulan ini kita ada di dalam situasi pandemi. sebagaimana diketahui bahwa pandemi ini tidak hanya mempengaruhi aspek kesehatan di masyarakat saja tetapi juga mempengaruhi berbagai aspek lainnya. Ada yang ekonominya terpengaruh, ada yang sosialnya bahkan hingga tidak bisa berkumpul dengan keluarganya.
Sebagai seorang guru saya sangat merasakan perubahan yang signifikan di dalam aktivitas pembelajaran di sekolah. Bahkan saat ini proses pembelajaran terasa lebih menakutkan baik bagi siswa maupun bagi guru. Saat ini pun saya lebih senang dipanggil sebagai seorang pengajar. Apa perbedaan guru dengan pengajar?
Bagi saya guru adalah seseorang yang semua aspek kehidupannya bisa memberikan pelajaran kepada siswa. Bahkan ketika dia sedang tidak menyampaikan materi, perilaku guru senantiasa menjadi sebuah ilmu bagi siswa. Guru memiliki suri tauladan yang baik. Dia tidak hanya menyampaikan materi, tetapi lebih jauh daripada sekadar hal tersebut. guru mendidik dan menanamkan karakter sehingga siswa menjadi individu-individu yang cerdas dan baik.
Dalam kondisi Pendemi ini tantangan bagi guru khususnya begitu besar. Jika sebelumnya guru bisa memantau siswa secara langsung, maka saat ini ada banyak siswa yang boleh jadi tidak terpantau oleh guru. Saat ini lebih sedikit waktu yang bisa di lewati bersama-sama antara guru dengan murid. Sehingga pembelajaran lebih berorientasi kepada materi, tidak ada suri tauladan yang bisa dimunculkan di dalam kelas online. Walaupun terkadang ada sedikit materi tentang adab-adab yang disampaikan, tetapi tetap saja itu hanya sekedar materi bukan suri tauladan.
Sebelumnya saya pun lebih senang disebut sebagai seorang pengajar, karena memang saya belum merasa pantas dalam memberikan suri tauladan bagi siswa. Saya ingin siswa berkembang dan maju sehingga bisa sukses jauh lebih baik daripada saya saat ini. Dengan berbagai peristiwa di tengah pandemi ini semakin menyadarkan bahwa menjadi guru itu berat, sehingga kedepannya saya pasti lebih senang disebut sebagai seorang pengajar walaupun sudah dalam kondisi pembelajaran normal.
Memang 2 kata tersebut hanya sebuah bahasa, guru dan pengajar. Tetapi memberikan tanggung jawab yang berbeda. Dan pertanggungjawaban tersebut tidak hanya di dunia tetapi hingga ke akhirat. Memang sungguh berat, tetapi ada satu motivasi yang membuat saya ingin tetap menjalani aktivitas mengajar yaitu kebaikan yang disebarkan lewat ilmu pengetahuan.
Sebagaimana kita ketahui ada tiga hal yang pahalanya akan terus mengalir walaupun kita telah meninggal, itu amal jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan doa anak yang sholeh. Dan saya berharap setidaknya ada 1 orang di antara semua siswa yang pernah belajar bersama saya bisa menjadi pemberi syafaat di hadapan Allah. Amin ya Allah.
Berarti kesimpulannya......: "Seorang pengajar itu hanya mentransfer ilmu, sedang seorang pendidik itu mentransfer ilmu dan kehidupan..." Begitukah, Pak Budi..?
ReplyDeleteSepertinya begitu pak, seorang guru pasti pengajar, tetapi seorang pengajar belum tentu guru. Namun di kelas online juga ada banyak teladan yang bisa disampaikan kepada siswa walaupun tidak sebanyak saat kelas offline. Misalnya dosen atau guru saya yang selalu tepat waktu saat zoom, komitmen dengan janji aktivitas pembelajaran, dsb. Itu juga memberi contoh di luar materi.
Delete